White Shoes and The Couples Company
White Shoes & The Couples Company terbentuk pada tahun 2002 disebuah kampus kesenian dibilangan Jakarta Pusat. Dua mahasiswa Seni Rupa, Aprilia Apsari (Sari) & Yusmario Farabi (Rio), yang sedang menjalin hubungan asmara memutuskan untuk membuat sebuah grup musik, dengan mengajak teman dekat satu fakultas mereka yang bernama Saleh. Maka terbentuklah formasi pertama grup musik White Shoes & The Couples Company. Sari pada posisi vokal & violin, Rio pada posisi gitar rythm serta Saleh pada posisi gitar melodi. Atas dasar kebutuhan, kemudian Sari & Rio mengajak sepasang suami istri dari fakultas musik, Ricky pada posisi Bass & Cello serta Mela pada posisi Keyboard, Piano & Viola. Terakhir Ricky mengusulkan untuk merekrut kenalannya, John Navid yang juga dari fakultas musik menduduki posisi drummer.
Musik mereka berada di jalur retro dengan campuran klasik dan swing jazz ditambah tone disko bergaya 70-an. Klop dengan gaya pakaian mereka yang bergaya vintage. Itulah mereka, White Shoes & The Couples Company.
White Shoes & The Couples Company kemudian merilis debut albumnya pada tahun 2005 lewat label Aksara Records dan didistribusikan oleh Universal Music Indonesia. Selain itu White Shoes & The Couples Company juga turut mengisi album soundtrack film “Janji Joni” dan “Berbagi Suami” produksi Kalyana Shira Films.
Setelah sukses dengan album perdananya, White Shoes & The Couples Company memproduksi mini album (EP) berjudul ”Skenario Masa Muda” yang dirilis oleh Aksara Records pada bulan September 2007. Mini album kali ini berjalan berkesinambungan dengan pergerakan melestarikan filem Indonesia masa lalu yang bekerjasama dengan Kineforum(Komite Film Dewan Kesenian Jakarta) dan Pusat Arsip Film Sinematek Indonesia.
White Shoes & The Couples Company juga telah menandatangani kontrak dengan Minty Fresh Records, sebuah label rekaman yang berasal dari Chicago, Amerika Serikat.
Sebelumnya, di bulan Januari 2007, pihak Minty Fresh Records bertemu dengan Aksara Records, yang kemudian sepakat memberikan lisensi kepada Minty Fresh untuk merilis album pertama White Shoes & The Couples Company.
Setelah sukses dengan album perdananya, White Shoes & The Couples Company memproduksi mini album (EP) berjudul ”Skenario Masa Muda” yang dirilis oleh Aksara Records pada bulan September 2007. Mini album kali ini berjalan berkesinambungan dengan pergerakan melestarikan filem Indonesia masa lalu yang bekerjasama dengan Kineforum(Komite Film Dewan Kesenian Jakarta) dan Pusat Arsip Film Sinematek Indonesia.
White Shoes & The Couples Company juga telah menandatangani kontrak dengan Minty Fresh Records, sebuah label rekaman yang berasal dari Chicago, Amerika Serikat.
Sebelumnya, di bulan Januari 2007, pihak Minty Fresh Records bertemu dengan Aksara Records, yang kemudian sepakat memberikan lisensi kepada Minty Fresh untuk merilis album pertama White Shoes & The Couples Company.
Pada bulan September 2007 lalu, Minty Fresh Records merilis album pertama White Shoes & The Couples Company di lima wilayah yaitu Amerika Serikat, Mexico, Kanada, Australia dan Jepang. Dalam album rilisan Minty Fresh ini, White Shoes & The Couples Company menambahkan 2 bonus lagu yaitu Kapiten & Gadis Desa, dan Sabda Alam.
Walaupun band ini tidakbegitu terkenal di negri sendiri dan tidak sering muncul di layar televisi namun banyak penghargaan yang sudah diraihnya:
-Penghargaan dari MURI (Musium Rekor Indonesia) sebagai “Band Indonesia Pertama” yang menjalin kontrak kerjasama dan merilis debut album dengan perusahaan rekaman di Amerika Serikat.
- Allmusicguide sebagai “The 25 Most Crustwothy Band in 2006”, “The 25 Best Band in Myspace in 2007” oleh Rolling Stone.com
- The Most Blogworthy Band on The Planet in 2007’ oleh Yahoo! Music.
-White Shoes & The Couples Company nominated as The Best Cutting Edge Artist in MTV Indonesia Award 2009.
-White Shoes & The Couples Company baru saja menandatangani kontrak kerjasama dengan label rekaman dari Taiwan; Avant Garden Records.
- The Best Indie Band in Indonesia in 2006 by HAI magazine (Indonesia)
Based on HAI magazine readers polling.
Based on HAI magazine readers polling.
- “The 25 Most Crushworthy Bands of 2006” by All Music.com
White Shoes & The Couples Company bisa dibilang kalah dibandingkan dengan band-band besar Indonesia macam Slank, Nidji, Gigi, atau Dewa. Namun, kiprah mereka di luar sana sangat membanggakan. Dengan merilis album berisi lagu-lagu berbahasa Inggris maka memperbesar kemungkinan mereka untuk go international. Mungkin karena alasan itulah akhirnya banyak band-band Indonesia yang mencampurkan lirik lagu dengan bahasa Inggris, atau merilis album dengan lagu yang berisi dua bahasa. Kira-kira band mana lagi yang akan menyusul seperti White Shoes & The Couples Company?
Untuk lebih lengkapnya bisa di buka web:
0 komentar:
Posting Komentar