bayak asap disana - efek rumah kaca



hidup tak lagi sama konglomerasi pesta
lapar bagai hama tak ada yang tersisa

dedikasi dijaga berjejal di kepala
demi sanak saudara hingga menyesakkan dada

diskriminasi hanya untuk kita semua
kado bersama sama di musim perik tiba

yang muda lari ke kota, berharap tanahnya mulia
kosong di depan mata, banyak asap di sana

menanam tak bisa, menangis pun sama
gantung cita cita di tepian kota

mosi tidak percaya - efek rumah kaca


ini masalah kuasa, alibimu berharga
kalau kami tak percaya, lantas kau mau apa?

kamu tak berubah, selalu mencari celah
lalu smakin parah, tak ada jalan tengah

pantas kalau kami marah, kamu dipercaya susah
jelas kalau kami resah, sebab argumenmu payah

kamu ciderai janji, luka belum terobati
kami tak mau dibeli, kami tak bisa dibeli

janjimu pelan pelan akan menelanmu

ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya
ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya

menjadi indonesia - efek rumah kaca


ada yang memar, kagum banggaku
malu membelenggu
ada yang mekar, serupa benalu
tak mau temanimu

lekas,
bangun tidur berkepanjangan
menyatakan mimpimu
cuci muka biar terlihat segar
merapikan wajahmu
masih ada cara menjadi besar

ada yang runtuh, tamah ramahmu
beda teraniaya
ada yang tumbuh, iri dengkimu
cinta pergi kemana?

memudakan tuamu
menjelma dan menjadi indonesia

tubuhmu membiru - efek rumah kaca


kamu ingin melompat.
ingin sekali melompat.
dari ketinggian di ujung sana.
menuju entah apa namanya.
coba buka lah mata.
indah di bawah sana.
tutup rapat kedua telinga.
dari bisikan entah dimana.

kau terbang dari ketinggian mencari yang paling sunyi.
dan kau melayang mencari mimpi2 yang tak kunjung nyata.

kulihat engkau terkulai
tubuhmu membiru tragis. tragis.
perihmu yang menganga.
tak hentinya bertanya.
hidup tak selamanya linier.
tubuh tak seharusnya tersier.

coba buka lah mata.
indah di bawah sana.
tutup rapat kedua telinga.
dari bisikan entah dimana.

ballerina - efek rumah kaca


Hidup bagai balerina
gerak maju berirama
detaknya dimana mana seperti udara
hidup bagai balerina

menghimpun energi, mengambil posisi
mmenjejakkan kaki, meniti temali
merendah meninggi rasakan api, konsentrasi

biar tubuhmu berkelana, lalui kegelisahan
mencari keseimbangan mengisi ketiadaan
di kepala dan di dada

hidup trasa begitu lentur
raba tekstuur ciptakan gestur
berjingkat tidak teratur seperti melantur
hidup terasa begitu lentur