GUNUNG MERAPI


Gunung Merapi dan Awan Panasnya


Merapi (ketinggian puncak 2.968m dpl, per 2006) adalah gunung merapi di bagian tengah pulau jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam Kabupaten Seleman, DI. Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Jawa Tenggah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncak menjadi Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.

Gunung ini termasuk gunung teraktif karna selalu mengalami erupsi setap 2-5 tahun sekali. Sejak tahun 1548 gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak 27km dari puncak, dan juga desa-desa dilerengnya sampai ketinnggian 1700m dan hanya 4km dari puncaknya.

Gunung merapi terakhir erupsi tahun 2006 dan kini bererupsi kembali tahun 2010. Aktivitas gunung merapi dimulai pada ahkir september 2010 dan terjadi letusan pada hari selasa tanggal 26 oktober, mengakibatkan 28 oang tewas termasuk juru kunci merapi Mbah Marijan.

Kronologi Gunung Merapi :

Dimulai dari tanggal 20 september, status gunung merapi di naikan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPTK. Tanggal 21 oktober status kembali berubah menjadi Siaga pukul 18.00 WIB. BPPTK kembali mengeluarkan status pada tanggal 25 oktober dinaikan menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB. Pada tanggal 26 oktober Gunung merapi memasuki tahap erupsi. Letusan terjadi pukul 17.02 WIB, sedikitnya sudah terjadi 3kali letusan. Letusan ini diiringi awan panas setinggi 1,5meter yang mengarak ke Kalidalem, Kepoharjo. Letusan ini menyembukan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5km. Dan akirnya tanggal 27 oktober gunung ini pun akhirnya meletus. Lalu tanggal 28 oktober gunung ini mengeluarkan Lava pijarnya dan bersamaan awan panas pukul 19.45 WIB.

Letusan Gunung Merapi
 

Kali ini tanggal 04 november gunung ini mengelurkan letusan terbesarnya, dan menghasilakan kolom awan setinggi 4km dan semburan awan panas ke berbagai arah kaki Merapi. Sejak pukul 15.00 WIB letusan tak henti hentinya keluar hingga malam. Sampai puncaknya tanggal 5 oktober dini hari. Rangkaian letusan dan bunyi gemuruh yag terjadi terdengar hingga kota Yogyakarta (jarak 27km dari puncak Merapi), Kota Magelang dan Wonosobo. Hujan kerikil dan pasir melanda Yogyakarta bagian utara, sedangkan hujan abu vulkanik pekat melanda Purokerto dan Cilacap. Pada siang harinya abu vulkanik juga melanda Tasikmalaya, Bandung dan Bogor. Hingga tanggl 6-7november pun Merapi masih bergumuruh dan meletus beserta awan panasnya.

Bahaya skunder berupa aliran lahar dingin juga mengancam daratan rendah setelah tanggal 4 november terjadi hujan deras di sekitar puncak Merapi. Dan tanggal 5 november Kali Code di kawasan Yogyakarta dinyatakan berstatus awas.
Aliran Lahar


Jarak Aman yang ditetapkan :
Pada status Awas tanggal 25 oktober sudah ada beberapa warga yang diungsikan, namun ada juga warga yang tidak mau mengungsi karna menunggu kabar dari Juru Kunci Merapi Mbah Marijan. Padahal Mbah Marijan sudah menyatakan bahwa "sebaiknya warga percaya kepada pemerintah saja". Pemerintah pun sudah mentukan jarak aman saat itu 5km dari jarak puncak Merapi.

Lalu seiring dengan semakin bersarnya Awan Panas yang terjadi jarak aman pun dinaikan kembali menjadi 10-15km dari puncak Merapi. Dan pada tanggal 4november terjadi letusan terbesar yang hanya terjadi 100 tahun sekali itu jarak aman pun dinaikan kembali menjadi 20km dari puncak Merapi.

Dan berita yang saya dapat hingga saat ini senin, 15 november 2010 jarak aman diturunkan menjadi 10km kusus kawasan Klaten. Sedangkan wilayah lain jarak aman masih sama.

Awan Panas yang menyebabkan kematian dan warga harus menggungsi

Korban Gunung Merapi :
Letusan merapi yang terjadi sejak awal tanggal  26 oktober sudah memakan korban sebayank 28 orang. Dan korban pun terus bertambah setelah letusan terbesar tanggal 4-5 hingga ratusan orang. Sampai saat ini berita yang saya dapat tanggal 15 november ditemukan 2 orang yang tertutup oleh awan panas hingga tidak dapat dikenali lagi identitasnya. Dari tanggal 26 oktober sampai dengan tanggal 15 november korban sudah ditemukan sebanyak 259 orang. 198 korban tewas berasal dari Yogyakarta dan 61 korban tewas lainya berasal dari wilayah Jawa Tenggah. 
Korban Tewas 


Korban luka yang masih menjalani rawat inap baik akibat luka bakar maupun no luka bakar di Yogyakarta mencapai 287 orang dan berada di Provinsi Jawa Tengah yang masih menjalani rawat inap mencapai 224 orang.

Sementara jumlah pengungsi dari Provinsi Jawa Tengah mencapai 215.589 orang yang menyebar di 505 titik pengungsian dan 151.959 orang pengungsi di Yogyakarta yang tersebar di 134 titik pengungsian. 

Foto Para Penggungsi



Semoga korban tidak semakin bertambah dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Sedangkan yang mengalami luka-luka cepat diberikan kesembuhan. Semoga para pengungsi diberikan ketabahan dan dapat melakukan aktifitasnya kembali.